Hallo readers… Kali ini kita akan
membahas mengenai manajemen keuangan. Manajemen keuangan merupakan salah satu
fungsi manajemen yang juga tak kalah penting. Maka dari itu, jika kalian para startup business atau wirausaha,
informasi ini sangat membantu untuk menambah pengetahuan kalian.
Dalam mencapai
tujuannya, suatu usaha harus menjalankan fungsi-fungsi manajemen dengan baik,
salah satunya adalah manajemen keuangan. Manajemen keuangan juga memiliki peran
penting dalam sebuah usaha, baik usaha besar maupun kecil serta jenis usaha
apapun (konveksi, ritel, sandang/pangan, dll). Pengertian Manajemen Keuangan
menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012:2) dalam bukunya yang berjudul Fundamentals of Financial Management
bahwa pengertian manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan,
dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum.
Sedangkan
menurut Irham Fahmi (2013:2), mengemukakan bahwa manajemen keuangan merupakan
penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis
tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh
sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi dana
dengan tujuan memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan
suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. Maka, menurut pengertian
manajemen keuangan menurut Penulis adalah suatu kajian dan bentuk perencanaan analisis
keuangan, yang mencakup keputusan inventasi, pendanaan bahkan aktivas
perusahaan dengan tujuan memberikan profit bagi para pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha
bagi perusahaan.
Fungsi
manajemen keuangan yang utama adalah dalam hal keputusan investasi, pembiayaan
dan deviden untuk suatu perusahaan atau organisasi bahkan koperasi atau bahkan
instansi-instansi lain. Pada manajemen keuangan, perlu diperhitungkan secara
rinci mengenai sumber dana perusahaan yang berguna untuk mencukupi kebutuhan
operasional perusahaan. Jika membahas mengenai keuangan, pasti juga akan
berhubungan dengan dana. Dari manakah sumber dana sebuah Perusahaan ? Bagaimana
mengelola dana tersebut ? Bagaimana aliran dana untuk manajemen keuangan ?
A.
Sumber Dana
Sumber dana berguna untuk melakukan ekspansi atau
pengembangan usaha, atau bahkan mempertahankan perusahaan dan bahkan untuk
membayar hutang piutang Perusahaan membutuhkan Dana untuk melakukannya. Mendapatkan
dana perusahaan merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh sumber
dana. Entah itu berasal dari internal perusahaan ataupun bersumber dari
eksternal perusahaan. Terdapat dua sumber utama pendanaan usaha, yaitu ekuitas
dan utang. Kedua sumber pendanaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendanaan
Ekuitas (Modal Sendiri).
Pendanaan ekuitas dapat diperoleh dari tabungan individu, kerabat
dan atau saudara, investor perorangan lain, perusahaan-perusahaan besar,
perusahaan modal ventura dan penjualan saham. Ini juga dapat dikatakan
sebagai dana internal perusahaan, yaitu dana yang berasal atau dipenuhi
dari dalam perusahaan. Contohnya laba ditahan, yakni laba bersih perusahaan
yang berhasil diperoleh dan digunakan kembali untuk membiayai kebutuhan
perusahaan.
2. Pendanaan dari Utang (Pinjaman)
Pendanaan yang berasal dari pinjaman dapat diperoleh dari
teman atau saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku
pemberi pinjaman berbentuk aset, bank-bank komersial, program-program yang
didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat,
perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan modal ventura. Ini juga disebut
sebagai dana eksternal perusahaan, yaitu dana yang berasal
dari pihak di luar perusahaan. Contohnya modal baru atau berhutang. Modal baru
berarti menerbitkan saham baru sedangkan utang berarti dihadapkan dengan
pilihan jangka panjang dan pendek.
·
Utang
jangka pendek yaitu
utang yang jatuh tempo pelunasannya kurang dari 1 periode. Contohnya utang
kepada supplier bahan baku dan kredit dagang.
·
Utang
jangka panjang merupakan
utang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari 1 periode yang biasanya 5 tahun
keatas. Contohnya obligasi dan utang hipotik.
Manajemen keuangan memperhitungkan berapa banyak dana yang
diperlukan oleh perusahaan agar dapat terus berjalan serta melakukan alokasi
dari pendanaan tersebut untuk kegiatan ataupun aktivitas yang tepat.
B. Penggunaan Dana
Aktivitas penggunaan dana disebut
juga investment decisions. Penggunaan
dana meliputi transaksi-transaksi yang berakibat adanya pengeluaran atau
pembayaran dana, seperti kas atau modal kerja dalam periode waktu tertentu. Penggunaan
dana dalam sebuah Perusahaan dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Penggunaan Dana Jangka Pendek
Dalam menggunakan dana jangka pendek
berguna untuk asset-aset yang bergerak, misalnya membeli perlengkapan produksi
dan kegiatan operasional, menanam deposito, modal kerja perusahaan, kredit
perdagangan. Dana dalam penggunaan jangka pendek harus dikembalikan dalam
rentang waktu setahun buku akuntansi atau kurang (tidak boleh melebihi dari
satu periode akuntansi). Penggunaan dana dalam jangka pendek dapat mempengaruhi
peforma bisnis yang memiliki pengaruh pada likuiditas perusahaan secara
langsung.
2. Penggunaan Dana Jangka Menengah
Pada umumnya, beberapa Perusahaan
menetapkan beberapa aktivitas penggunaan dana di jangka menengah karena tidak
dapat terpenuhi dalam pendanaan jangka pendek, namun terlalu berlebih jika
dalam jangka panjang. Rentang waktu dalam pengembalian dana jangka menengah
adalah lebih dari satu tahun buku akuntansi tetapi tidak lebih dari lima tahun
buku akuntansi. Contoh penggunaan dana dalam jangka menengah adalah leasing, term loan, pinjaman kebutuhan Perusahaan, dll.
3. Penggunaan Dana Jangka Panjang
Pada penggunaan dana di jangka
panjang menggunakan dana yang dimiliki oleh asset tetap, misalnya pembelian
tanah/gedung/bangunan, pembelian atau pemeliharaan mesin, melakukan ekspansi
usaha dengan mengakuisisi perusahaan sejenis/supplier, mebeli asset tetap
jangka panjang lainnya. Tempo pengembalian dana berjangka panjang umumnya lebih
dari lima tahun buku akuntansi. Aktivitas penggunaan dana di jangka panjang ini
menentukan tujuan akhir finansial dan performa dari sebuah bisnis yang
dijalankan.
C. Cashflow (Arus Kas)
Arus kas perusahaan merupakan
gambaran mengenai arus kas masuk (cash
inflow) dan arus kas keluar (cash
outflow) dalam perusahaan. Seorang wirausaha atau pengusaha harus mengelola
arus kas perusahaan dengan efektif agar tidak menyebabkan kerugian pada
Perusahaan. Peran manajemen keuangan bisa mengatur arus kas masuk dan arus kas yang keluar. Kebijakan tentang penjualan kredit misalnya, yang menjadi piutang dan menjadi masalah untuk arus kas masuk. Manajemen dapat memberikan aturan yang dapat menguntungkan perusahaan sekaligus tidak memberatkan konsumen. Penentuan arus kas masuk dan arus kas keluar dapat dilihat dari:
a. Arus Kas Masuk (Cash Inflow), adalah segala bentuk kas yang masuk ke dalam perusahaan dan menjadi pemasukan yang akan menambah aset perusahaan tersebut. Arus kas masuk diperoleh dari:
- Hasil penjualan barang produksi secara tunai.
- Pendapatan royalty, komisi, fee, dan imbalan lainnya.
- Pendapatan bunga dan deviden.
- Penjualan aktiva tetap dan investasi jangka panjang.
- Penerbitan saham baru dan jangka panjang, seperti obligasi.
- Pembayaran gaji karyawan, pajak, bunga, dan biaya lain-lain.
- Pembelian aktiva tetap dan investasi jangka panjang.
- Pembayaran deviden dan utang jangka panjang.
- Penarikan kembali saham (treasury stock).
- Pembayaran utang/pinjaman.
Dengan adanya laporan arus kas yang tepat, maka akan membantu keberlangsungan sebuah usaha. Cash flow juga membantu dalam mengklasifikasi dana yang digunakan dan didapatkan dalam periode waktu tertentu. Laporan arus kas atau cash flow terdiri dari 3 aktivitas, yaitu:
a. Aktivitas
Operasi (Operating Activities)
Aktivitas operasi adalah laporan
arus kas yang terdiri dari kegiatan operasional perusahaan. Dengan kata lain,
aktivitas ini dapat diperoleh dengan memasukkan nilai dari pengaruh kas/bank pada transaksi yang dilibatkan dalam penentuan
laba bersih, misalnya; penjualan barang dan jasa dari pelanggan, pembelian
persediaan, atau perlengkapan yang umurnya diperkirakan kurang dari setahun,
utang kepada supplier dan
beban operasional lainnya.
b. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas investasi ini berkaitan
dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan dari penjualan ataupun pembelian
aktiva tetap. Atau kegiatan memasukkan nilai dari transaksi yang
mempengaruhi kas atau bank untuk kegiatan investasi pada
aset yang umurnya diperkirakan lebih dari satu tahun. Contohnya,
pembelian/penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya.
c. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Aktivitas pendanaan merupakan
aktivitas kas yang berasal dari penambahan modal perusahaan. Untuk menghitung
aktivitas ini, Anda dapat memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang
berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik. Seperti penyetoran
modal awal, utang bank atau obligasi dan penerbitan saham.
Nah, penjelasan di atas merupakan penjelasan mengenai pentingnya memahami manajemen keuangan dengan baik agar dapat mengelola jalannya sebuah usaha dengan baik dan dapat mencapai tujuan. Semoga, informasi di atas bermanfaat untuk kalian semua. Sampai jumpa di informasi-informasi selanjutnya. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar