Rabu, 15 April 2020

BUSINESS MODEL CANVAS


Perkembangan sektor ekonomi di Indonesia seolah memberikan tanda bahwa pentingnya peningkatan kemandirian dan daya saing sebuah usaha. Hal tersebut memberikan kesempatan untuk memasuki pasar baru, dan memberikan tantangan bagi produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri untuk memperbaiki kualitas mutu produk untuk bersaing di pasar dunia. Para pelaku usaha memiliki tantangan baru di era teknologi untuk mengembangkan bisnisnya agar tidak kalah saing dengan bisnis lainnya.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang founder atau para pelaku usaha untuk memastikan bisnis startup berjalan baik ketika diluncurkan, salah satunya dengan mematangkan model bisnis (business model). Model bisnis (business model) adalah strategi yang akan dilakukan startup untuk menghasilkan nilai (value) untuk berbagai pihak yang terlibat dalam proses itu sendiri. Model bisnis membahas tentang bagaimana suatu usaha dapat dibentuk, disampaikan, kemudian mendapatkan nilai dari proses usaha yang telah dijalani. Pada pemahaman model bisnis, maka perlu kerangka kerja untuk membuat konsep model bisnis menjadi semakin kuat dan mencapai tujuan yang diharapkan, kerangka kerja tersebut dikenal sebagai business model canvas (BMC).
Business Model Canvas (BMC) adalah salah satu alat strategi yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar pemikiran (kerangka kerja) tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. BMC juga membantu kita melihat lebih akurat rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana yang ditampilkan pada satu lembar kanvas berisi rencana bisnis dengan sembilan elemen kunci yang terintegrasi dengan baik didalamnya mencangkup analisis strategi secara internal maupun ekternal perusahaan (Osterwalder, 2012).
Business Model Canvas memiliki 9 elemen penting yang merepresentasikan elemen kunci yang secara umum ada pada semua model bisnis, melalui 9 elemen tersebut juga dapat memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana sebuah usaha menghasilkan keuntungan. 9 elemen pada Business Model Canvas adalah: 

1.      Customer Segments
Customer segments atau blok bangunan segmen pelanggan mengambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Pelanggan adalah inti dari semua model bisnis. Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan keuntungan), tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu lama. Seorang wirausaha harus menentukan segment pelanggan yang sesuai dengan barang/jasa yang ditawarkan, misalnya seseorang menjual produk kosmetik lipstick, maka segmen pelanggannya adalah para wanita remaja-dewasa.
2.      Value Proporsition
Blok bangunan proposisi nilai mengambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai tambah untuk segmen pelanggan spesifik. Proposisi nilai adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Proposisi nilai dapat memecah masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Setiap proposisi nilai berisi gabungan produk dan/atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan segmen pelanggan spesifik. Dalam hal ini proposisi nilai merupakan kesatuan atau gabungan manfaat-manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.
Pelanggan akan cenderung memilih barang/jasa yang memenuhi tingkat kebutuhan yang paling tinggi, maka dibutuhkan nilai proposisi untuk menjelaskan bahwa barang/jasa yang ditawarkan adalah yang terbaik bagi pelanggan, misalnya: jarak rumah ke kantor adalah 2 km, seseorang harus membuat pilihan transportasi yang cepat dan meminimalisir terjebak kemacetan, apakah berjalan kaki, naik bus kota, atau naik ojek online. Keunggulan ojek online adalah lebih cepat, efisien, dan jelas. Maka, banyak orang memilih menggunakan ojek online untuk bepergian. Biayanya pun tidak jauh berbeda.
3.      Channels
Blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai. Saluran komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan, saluran adalah titik sentuh pelanggan yang sangat berperan dalam setiap kejadian yang mereka alami.
Melalui penggunaan channels yang tepat, Anda baru bisa menyampaikan value propositions kepada customer segments. Pemilihan channels yang tepat misalnya pada kegiatan penjualan, apakah dipromosikan melalui online atau kepemilikan toko pribadi, atau menitipkan produk di toko orang lain.
4.      Customer Relationship
Blok bangunan hubungan pelanggan menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik. Sebuah perusahaan harus menjelaskan jenis hubungan yang ingin dibangun bersama segmen pelanggan. Hubungan dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis. Tujuannya adalah membangun relasi antara perusahaan dengan pelanggan agar pelanggan tidak berpaling, tetapi menyimpan kepercayaan (trust). Hubungan tersebut dapat dibangun salah satunya dengan memperhatikan kotak saran pelanggan.
5.      Revenue Streams
Blok bangunan revenue stream (arus pendapatan) menggambarkan keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan pemasukan). Berbicara tentang pendapatan maka nantinya kita berbicara tentang bagaimana menghasilkan laba. Laba (profit) adalah keuntungan yang didapatkan setelah dikurangi biaya produksi, sewa, dan lain-lain. Elemen ini harus dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Semua bahan baku, produk, atau kinerja harus dimanfaatkan secara maksimal.
6.      Key Resources
Blok bangunan sumber daya utama mengambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Setiap model bisnis memungkinkan perusahaan menciptakan dan menawarkan proposisi nilai, menjangkau pasar mempertahankan hubungan dengen segmen pelanggan dan memperoleh pendapatan. Semua jenis sumber daya, mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan sumber daya manusia, dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis.
7.      Key Activities
Key activities adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis yang berkaitan dengan sebuah produk, di mana kegiatan utamanya adalah menghasilkan proposisi nilai. Seperti halnya sumber daya utama, aktivitas-aktivitas kunci juga diperlukan untuk menciptakan dan memberikan proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan Pelanggan dan memperoleh pendapatan. Misalnya: pada usaha martabak, penting untuk mengembangkan varian rasa baru, seperti green tea, jagung pandan, dan lain-lain.
8.      Key Partnership
Blok bangunan kemitraan utama menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja. Elemen ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran suatu barang atau layanan lainnya. Posisi-posisi partner kunci tersebut bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas dari key activites yang telah dibuat. Perusahaan membentuk kemitraan dengan berbagai alasan, dan kemitraan menjadi landasan dari berbagai model bisnis mengurangi risiko atau memperoleh sumber daya mereka. Salah satu mitra yang dapat diajak kerjasama oleh perusahaan adalah saluran pemasaran atau distributor.
9.      Cost Structure
Struktur biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Blok bangunan ini menjelaskan biaya terpenting yang muncul ketika mengoperasikan model bisnis tertentu. Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang dijalani menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian. Struktur biaya memiliki karakteristik, yaitu:
·         Biaya Tetap (gaji karyawan, uang sewa, maintenance mesin, dll.)
·         Biaya Variabel (biaya variasi sesuai volume barang/jasa yang dihasilkan)
·         Skala Ekonomi (biaya yang digunakan dalam manfaat rata-rata produksi)

Berikut adalah salah satu contoh illustrator BMC (Business Model Canvas) usaha Batik Lebak. 
(Ilustrator BMC dibuat oleh Penulis)

            Penjelasan di atas merupakan Business Model Canvas (BMC) beserta dengan 9 elemen penting dalam mematangkan model bisnis. Sangat penting untuk mempersiapkan semuanya secara tepat dan detail, sehingga tujuan berwirausaha dapat tercapai sesuai dengan tujuan. Semoga informasi berikut dapat membantu kalian para pengusaha pemula dalam berbisnis :)!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar