Perkembangan sektor
ekonomi di Indonesia seolah memberikan tanda bahwa pentingnya peningkatan
kemandirian dan daya saing sebuah usaha. Hal tersebut memberikan kesempatan untuk
memasuki pasar baru, dan memberikan tantangan bagi produk Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) dalam negeri untuk memperbaiki kualitas mutu produk untuk
bersaing di pasar dunia. Para pelaku usaha memiliki tantangan baru di era
teknologi untuk mengembangkan
bisnisnya agar tidak kalah saing dengan bisnis lainnya.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang founder atau para pelaku usaha untuk memastikan bisnis startup berjalan baik ketika
diluncurkan, salah satunya dengan mematangkan model bisnis (business model). Model bisnis (business
model) adalah strategi yang akan dilakukan startup untuk menghasilkan nilai (value) untuk
berbagai pihak yang terlibat dalam proses itu sendiri. Model bisnis membahas
tentang bagaimana suatu usaha dapat dibentuk, disampaikan, kemudian mendapatkan
nilai dari proses usaha yang telah dijalani. Pada pemahaman model bisnis, maka
perlu kerangka kerja untuk membuat konsep model bisnis menjadi semakin kuat dan
mencapai tujuan yang diharapkan, kerangka kerja tersebut dikenal sebagai business model canvas (BMC).
Business Model Canvas (BMC) adalah salah satu alat strategi yang digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar pemikiran (kerangka
kerja) tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap
nilai. BMC juga membantu kita melihat lebih akurat rupa usaha yang sedang atau
kita akan jalani. Mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana yang
ditampilkan pada satu lembar kanvas berisi rencana bisnis dengan sembilan
elemen kunci yang terintegrasi dengan baik didalamnya mencangkup analisis strategi
secara internal maupun ekternal perusahaan (Osterwalder, 2012).
Business Model Canvas memiliki 9 elemen penting yang merepresentasikan elemen kunci yang secara umum ada pada semua model bisnis,
melalui 9 elemen tersebut juga dapat memperlihatkan cara berpikir tentang
bagaimana sebuah usaha menghasilkan keuntungan. 9 elemen pada Business Model Canvas adalah:
1.
Customer
Segments
Customer
segments atau blok bangunan segmen pelanggan mengambarkan
sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani
oleh perusahaan. Pelanggan adalah inti dari semua model bisnis. Tanpa pelanggan
(yang dapat memberikan keuntungan), tidak ada perusahaan yang mampu bertahan
dalam waktu lama. Seorang wirausaha harus menentukan segment pelanggan yang sesuai
dengan barang/jasa yang ditawarkan, misalnya seseorang menjual produk kosmetik lipstick, maka segmen pelanggannya
adalah para wanita remaja-dewasa.
2.
Value
Proporsition
Blok bangunan proposisi nilai mengambarkan gabungan
antara produk dan layanan yang menciptakan nilai tambah untuk segmen pelanggan
spesifik. Proposisi nilai adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari
satu perusahaan ke perusahaan lain. Proposisi nilai dapat memecah masalah
pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Setiap proposisi nilai berisi
gabungan produk dan/atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan segmen pelanggan
spesifik. Dalam hal ini proposisi nilai merupakan kesatuan atau gabungan
manfaat-manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.
Pelanggan akan cenderung memilih barang/jasa yang
memenuhi tingkat kebutuhan yang paling tinggi, maka dibutuhkan nilai proposisi
untuk menjelaskan bahwa barang/jasa yang ditawarkan adalah yang terbaik bagi
pelanggan, misalnya: jarak rumah ke kantor adalah 2 km, seseorang harus membuat
pilihan transportasi yang cepat dan meminimalisir terjebak kemacetan, apakah
berjalan kaki, naik bus kota, atau naik ojek online. Keunggulan ojek online
adalah lebih cepat, efisien, dan jelas. Maka, banyak orang memilih
menggunakan ojek online untuk
bepergian. Biayanya pun tidak jauh berbeda.
3.
Channels
Blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan berkomunikasi dengan
segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai.
Saluran komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan penghubung antara
perusahaan dan pelanggan, saluran adalah titik sentuh pelanggan yang sangat
berperan dalam setiap kejadian yang mereka alami.
Melalui penggunaan channels yang tepat, Anda baru bisa menyampaikan value propositions kepada customer segments. Pemilihan channels yang
tepat misalnya pada kegiatan penjualan, apakah dipromosikan melalui online atau kepemilikan toko pribadi,
atau menitipkan produk di toko orang lain.
4.
Customer
Relationship
Blok bangunan hubungan pelanggan menggambarkan
berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang
spesifik. Sebuah perusahaan harus menjelaskan jenis hubungan yang ingin
dibangun bersama segmen pelanggan. Hubungan dapat bervariasi mulai dari yang
bersifat pribadi sampai otomatis. Tujuannya adalah membangun relasi antara
perusahaan dengan pelanggan agar pelanggan tidak berpaling, tetapi menyimpan
kepercayaan (trust). Hubungan
tersebut dapat dibangun salah satunya dengan memperhatikan kotak saran
pelanggan.
5.
Revenue
Streams
Blok bangunan revenue
stream (arus pendapatan) menggambarkan keuntungan yang dihasilkan perusahaan
dari masing-masing segmen pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk
menghasilkan pemasukan). Berbicara tentang pendapatan maka nantinya kita
berbicara tentang bagaimana menghasilkan laba. Laba (profit) adalah keuntungan yang didapatkan setelah dikurangi biaya
produksi, sewa, dan lain-lain. Elemen ini harus
dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Semua bahan
baku, produk, atau kinerja harus dimanfaatkan secara maksimal.
6.
Key
Resources
Blok bangunan sumber daya utama mengambarkan
aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi.
Setiap model bisnis memungkinkan perusahaan menciptakan dan menawarkan
proposisi nilai, menjangkau pasar mempertahankan hubungan dengen segmen
pelanggan dan memperoleh pendapatan. Semua jenis
sumber daya, mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan sumber daya manusia,
dan penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model bisnis.
7.
Key
Activities
Key activities adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis yang berkaitan dengan sebuah produk, di mana kegiatan utamanya adalah menghasilkan proposisi nilai. Seperti
halnya sumber daya utama, aktivitas-aktivitas kunci juga diperlukan untuk menciptakan
dan memberikan proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan
Pelanggan dan memperoleh pendapatan. Misalnya: pada usaha martabak, penting
untuk mengembangkan varian rasa baru, seperti green tea, jagung pandan, dan lain-lain.
8. Key Partnership
Blok bangunan kemitraan utama menggambarkan jaringan
pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja. Elemen ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran suatu
barang atau layanan lainnya. Posisi-posisi partner kunci tersebut bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas dari key activites yang telah dibuat. Perusahaan
membentuk kemitraan dengan berbagai alasan, dan kemitraan menjadi landasan dari
berbagai model bisnis mengurangi risiko atau memperoleh sumber daya mereka.
Salah satu mitra yang dapat diajak kerjasama oleh perusahaan adalah saluran
pemasaran atau distributor.
9.
Cost
Structure
Struktur
biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model
bisnis. Blok bangunan ini menjelaskan biaya terpenting yang muncul ketika
mengoperasikan model bisnis tertentu. Mengelola biaya
secara efisien akan membuat bisnis yang dijalani menjadi lebih hemat dan bisa
meminimalkan risiko kerugian. Struktur biaya memiliki karakteristik,
yaitu:
·
Biaya
Tetap (gaji karyawan, uang sewa, maintenance
mesin, dll.)
·
Biaya
Variabel (biaya variasi sesuai volume barang/jasa yang dihasilkan)
·
Skala
Ekonomi (biaya yang digunakan dalam manfaat rata-rata produksi)
Berikut adalah salah satu contoh illustrator BMC (Business Model Canvas) usaha Batik Lebak.
(Ilustrator BMC dibuat oleh Penulis)
Penjelasan di atas merupakan Business Model Canvas (BMC) beserta dengan 9 elemen penting dalam mematangkan model bisnis. Sangat penting untuk mempersiapkan semuanya secara tepat dan detail, sehingga tujuan berwirausaha dapat tercapai sesuai dengan tujuan. Semoga informasi berikut dapat membantu kalian para pengusaha pemula dalam berbisnis :)!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar