Rabu, 08 April 2020

PRODUK DAN PENENTUAN HARGA JUAL



      Setiap orang (wirausahawan) menginginkan usahanya berjalan lancer dan menguntungkan. Keuntungan didapatkan melalui laba yang didapatkan. Dalam ilmu ekonomi, laba dapat didefinisikan sebagai suatu peningkatan kekayaan seorang investor dari kegiatan bisnisnya, yaitu keuntungan atau hasil penanaman modal setelah dikurangi dengan biaya-biaya dalam menjalankan bisnisnya. 
      Laba dipengaruhi oleh keputusan penentuan harga jual terhadap produk yang dijual atau dipasarkan. Oleh karena itu, dalam menentukan harga jual produk tidak dapat dilakukan sekali saja tetapi harus selalu dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi perusahaan. Sebelum menentukan harga jual, perlu diketahui tentang pengertian penentuan harga jual itu sendiri. Harga jual menurut Supriyono (2001; 314) adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan.
            Prinsip dasar dalam penentuan harga jual produk standar adalah bahwa harga jual harus cukup untuk menutup semua biaya dan menghasilkan laba dalam jangka panjang sehingga dapat memberikan return yang wajar bagi para pemegang saham serta mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Semua biaya yang harus ditutup tersebut meliputi biaya produksi, pemasaran, administrasi dan umum, dan biaya keuangan baik yang bersifat tetap maupun yang bersifat variabel (Supriyono, 2001:332).  
            Penentuan Harga Pokok Produksi dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Actual costing, dalam penentuan Harga Pokok Produksi dengan cara actual costing biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik semua dihitung berdasarkan biaya aktual yang terjadi.
2. Normal costing, dalam penentuan Harga Pokok Produksi dengan cara normal costing meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan biaya aktual yang terjadi. Sedangkan biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
Harga jual produk dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba atau margin yang dikehendaki pada produk tersebut. Rumusnya dapat ditulis sebagai berikut :
Biaya Total + Margin = Harga Jual
Contoh :

Produk yang akan dijual adalah sate pisang crispy. Penentuan biaya total dibagi menjadi 3, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya. Rincian biaya untuk 50 pcs sate pisang adalah sebagai berikut:
·         Biaya Bahan Baku      = Rp. 230.000
(Terigu, tepung roti, pisang, susu, maizena, gula, cokelat, minyak goreng, gas elpiji)
·         Biaya Tenaga Kerja     = Rp. 50.000
·         Biaya lainnya              = Rp. 100.000
TOTAL                      = Rp. 380.000
Penentuan Harga Jual Produk =
Biaya Total + Margin = Harga jual per unit/pcs
Rp. 380.000 + (30% x Rp. 380.000) : jumlah unit =
= Rp. 380.000 + Rp. 114.000                                                                     
= Rp. 494.000 : 50                                                          
= Rp. 9.880 (per pcs)
Jadi, harga jual sate pisang per 1 unit sebesar Rp. 9.880.
            Dalam menentukan harga jual produk, harus diperhatikan dengan rinci dan detail. Apabila salah dalam merinci biaya, maka akan berdampak pada laba yang akan didapatkan. Sebuah usaha harus menguntungkan dan tidak boleh merugikan. Laba yang didapatkan dari hasil penjualan yang nantinya akan digunakan sebagai modal dan pengembangan usaha. Sekian adalah penjelasan tentang produk dan penentuan harga jual, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar