Mau sukses? Harus apa? Bagaimana ya? Mungkin sekilas
pertanyaan tersebut sering kita tanyakan pada diri kita sendiri. Namun
jawabannya akan terjawab sendiri secara spontan dari pikiran kita. Memangnya
siapa saya, saya bisa apa, bagaimana mau sukses kehidupan saya juga begini-gini
saja. Siapa sangka hal-hal yang merendahkanmu justru akan membangkitkan
semangatmu untuk terus mencapai kesuksesan.
Sebutkan satu orang di bumi ini yang dapat
menggariskan kesuksesannya! Saya rasa tidak ada. Bahkan orang tersukses di
dunia sekalipun seperti Bill Gates, Albert Einstein, Bob Sadino, Jack Ma,
Habibie, dan Jokowi pun tidak dapat menggariskan bagaimana kesuksesan yang
sekarang mereka raih sekarang. Lalu apakah yang kaya akan sukses dari seberapa
mahal pendidikan yang mereka dapatkan? Dan bagaimana si miskin dan bodoh dapat
sukses seperti cerita tokoh mengisnpirasi yang beredar.
Kali ini saya akan mengulik kisah inspiratif yang
mungkin sudah banyak orang ketahui dan sangat familiar di telinga masyarakat. Siapa yang tak mengenal Bapak Ir.
H. Joko Widodo, Presiden ke-7 Republik Indonesia sekaligus sosok inspiratif
dari Jawa Tengah. Kisahnya sudah tersebar dimana-mana. Dilahirkan di Surakarta,
Jawa Tengah dan hidup di tengah-tengah keluarga yang secara ekonomi tak dapat
dikatakan mampu membuat sosoknya menjadi pandangan dunia, khususnya warga
Indonesia.
Apa menariknya Beliau sehingga membuat warga dunia
termotivasi bahkan hingga merinding ketika mendengar kisahnya. Dedikasinya pada
negeri ini sangat mencengangkan warga dunia. Berangkat dari keluarga yang
sederhana juga harus membantu memenuhi kebutuhan keluarganya dengan menjadi
ojek payung dan tukang kayu, membentuknya menjadi sosok yang dekat dengan
rakyat. Salah satu taktik politik untuk mengambil simpati rakyatnya. Sudah
dipastikan bahwa keluh kesah dan juga permasalahan rakyat kecil sangat dekat
sekali dengan Beliau, maka dari itu Beliau akrab dengan program kerja ‘blusukan’.
Dedikasi lain pada negeri ini salah satunya yaitu
semangat kerja untuk membangun Indonesia lebih baik lagi. Mungkin ini sudah
menjadi tugas Presiden, tetapi ini juga yang Beliau targetkan untuk membangun
jiwa-jiwa muda kembali membara. Saya selalu ingat dengan kata-kata Beliau yang
menyatakan bahwa, “Butuh
keberanian: mencabut kumis harimau”. Beliau yang dikala mudanya penuh dengan
semangat dan keberanian untuk menjadi ‘orang’ tak pernah malu untuk terus
belajar. Bahkan Ia berhasil tamat di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan
membuktikan pada dunia bahwa Ia dapat mengatur 265 juta kepala manusia di
Indonesia.
Sumber foto : lamanberita.co |
Di hadapan dunia
tidak ada ukuran seberapa pintar dirimu dalam akademik, seberapa banyak lembar
prestasi yang anda ukir, berapa banyak modalmu untuk membangun bisnis. Tetapi,
jika kau punya keberanian di luar dari yang orang-orang milki maka Anda sudah memasuki
gerbang kesuksesan pertama. Selanjutnya, anda yang menentukan terus maju karena
sudah terlanjur masuk ataupun mundur karena terlalu ingin sukses dengan
berangan saja.
Jadikan dirimu sebagai
noda di antara permata. Menjadi beda dan unik dari jalanmu sendiri. Tidak perlu
menjadi tukang kayu seperti Joko Widodo untuk menjadi pemimpin. Tak harus di
sekolah pecundang seperti Jack Ma untuk menjadi founder e-commerce. Jadilah pemuda yang penuh keberanian untuk
maju, bukan mundur dimakan produk globalisasi yang terus memakan waktu. Jangan
ingin terus dikuasai orang, saatnya kamu menguasai orang. Seperti Jokowi yang
menguasai 265 juta kepala manusia, maka kamu pun bisa menguasai ego dan nafsumu
dalam satu kepala untuk #pemudaindonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar