Rabu, 05 September 2018

Untuk #PemudaIndonesia


Mau sukses? Harus apa? Bagaimana ya? Mungkin sekilas pertanyaan tersebut sering kita tanyakan pada diri kita sendiri. Namun jawabannya akan terjawab sendiri secara spontan dari pikiran kita. Memangnya siapa saya, saya bisa apa, bagaimana mau sukses kehidupan saya juga begini-gini saja. Siapa sangka hal-hal yang merendahkanmu justru akan membangkitkan semangatmu untuk terus mencapai kesuksesan.
Sebutkan satu orang di bumi ini yang dapat menggariskan kesuksesannya! Saya rasa tidak ada. Bahkan orang tersukses di dunia sekalipun seperti Bill Gates, Albert Einstein, Bob Sadino, Jack Ma, Habibie, dan Jokowi pun tidak dapat menggariskan bagaimana kesuksesan yang sekarang mereka raih sekarang. Lalu apakah yang kaya akan sukses dari seberapa mahal pendidikan yang mereka dapatkan? Dan bagaimana si miskin dan bodoh dapat sukses seperti cerita tokoh mengisnpirasi yang beredar.
Kali ini saya akan mengulik kisah inspiratif yang mungkin sudah banyak orang ketahui dan sangat familiar di telinga masyarakat. Siapa yang tak mengenal Bapak Ir. H. Joko Widodo, Presiden ke-7 Republik Indonesia sekaligus sosok inspiratif dari Jawa Tengah. Kisahnya sudah tersebar dimana-mana. Dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah dan hidup di tengah-tengah keluarga yang secara ekonomi tak dapat dikatakan mampu membuat sosoknya menjadi pandangan dunia, khususnya warga Indonesia.
Apa menariknya Beliau sehingga membuat warga dunia termotivasi bahkan hingga merinding ketika mendengar kisahnya. Dedikasinya pada negeri ini sangat mencengangkan warga dunia. Berangkat dari keluarga yang sederhana juga harus membantu memenuhi kebutuhan keluarganya dengan menjadi ojek payung dan tukang kayu, membentuknya menjadi sosok yang dekat dengan rakyat. Salah satu taktik politik untuk mengambil simpati rakyatnya. Sudah dipastikan bahwa keluh kesah dan juga permasalahan rakyat kecil sangat dekat sekali dengan Beliau, maka dari itu Beliau akrab dengan program kerja ‘blusukan’.
Dedikasi lain pada negeri ini salah satunya yaitu semangat kerja untuk membangun Indonesia lebih baik lagi. Mungkin ini sudah menjadi tugas Presiden, tetapi ini juga yang Beliau targetkan untuk membangun jiwa-jiwa muda kembali membara. Saya selalu ingat dengan kata-kata Beliau yang menyatakan bahwa, “Butuh keberanian: mencabut kumis harimau”. Beliau yang dikala mudanya penuh dengan semangat dan keberanian untuk menjadi ‘orang’ tak pernah malu untuk terus belajar. Bahkan Ia berhasil tamat di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan membuktikan pada dunia bahwa Ia dapat mengatur 265 juta kepala manusia di Indonesia.
Sumber foto : lamanberita.co
Di hadapan dunia tidak ada ukuran seberapa pintar dirimu dalam akademik, seberapa banyak lembar prestasi yang anda ukir, berapa banyak modalmu untuk membangun bisnis. Tetapi, jika kau punya keberanian di luar dari yang orang-orang milki maka Anda sudah memasuki gerbang kesuksesan pertama. Selanjutnya, anda yang menentukan terus maju karena sudah terlanjur masuk ataupun mundur karena terlalu ingin sukses dengan berangan saja.
Jadikan dirimu sebagai noda di antara permata. Menjadi beda dan unik dari jalanmu sendiri. Tidak perlu menjadi tukang kayu seperti Joko Widodo untuk menjadi pemimpin. Tak harus di sekolah pecundang seperti Jack Ma untuk menjadi founder e-commerce. Jadilah pemuda yang penuh keberanian untuk maju, bukan mundur dimakan produk globalisasi yang terus memakan waktu. Jangan ingin terus dikuasai orang, saatnya kamu menguasai orang. Seperti Jokowi yang menguasai 265 juta kepala manusia, maka kamu pun bisa menguasai ego dan nafsumu dalam satu kepala untuk #pemudaindonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar