HOW I JUST WANT TO BE ME?
(I don’t want like the others)
“Bercita-citalah setinggi langit, karena jika kamu
terjatuh.
Kamu akan jatuh di antara bintang-bintang.”-Ir.
Soekarno
Kalau kelak aku dewasa, aku ingin menjadi seorang dokter
spesialis kanker. Kemudian ketika uangku sudah banyak, aku ingin membangun rumahku
sendiri dengan dua tingkat dan kolam renang pribadi di halaman belakang.
Begitulah mungkin sedikit keinginanku pada umur 10 tahun, tepatnya kelas 6 SD. Pepatah
di atas mungkin sangat familiar di
telinga masyarakat dan juga anak-anak.
Sedari kecil, seseorang pasti memiliki cita-cita yang
dapat dijadikan pandangan atau pola pikir seseorang untuk mencapai
kesuksesannya. Maka dari itu, definisi kesukesan dan goals tiap orang tentu berbeda-beda. Seseorang hanya perlu yakin,
apa yang mereka impikan menjadi wujud nyata kelak di kemudian hari.
Its Me and My Goals :) |
Dalam sisi positifnya, saya berpegang teguh pada apa yang
akan saya lakukan dan apa yang saya impikan. Semua ini semata-mata saya
dedikasikan untuk orang-orang yang saya sayangi, termasuk keluarga. Dalam hal
pendidikan, mungkin tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan dan gelar sarjana
adalah batu loncatan untuk membawa seseorang agar mencapai kesuksesannya,
begitupun dengan saya. Sejak SMA, ketika guru pembimbing saya (Ria Yusnita,
M.Pd.) berkata kepada saya bahwa akan
sukses dan dipermudah dalam menempuh pendidikan universitas, sejak saat itu
pula saya bertekad untuk dapat seperti itu. Dengan apa yang akan saya lakukan ?
Goals terbesar saya untuk 3-4 tahun
ke depan adalah mendapatkan nilai yang baik (A) dan lulus S1 3.5 tahun (Tahun
2021). Bukan sesuatu yang baru mungkin, tetapi dengan demikian saya dapat
dengan cepat mewujudkan impian saya yang lainnya.
Lalu, bagaimana caranya untuk dapat menjadi demikian ?
Setiap orang pasti memiliki caranya sendiri untuk mencapai target
pendidikannya. Tetapi, saya bertekad untuk berkomitmen dengan diri saya untuk
giat belajar, mencari tahu, dan berprestasi dalam bidang menulis. Mengapa dalam
bidang menulis ? Karena sampai saat ini, saya menyadari passion saya dalam hal tulis-menulis. Hal ini dibuktikan dari
penghargaan dan juara yang didapatkan sejak SMP, dimulai dari menulis karya
sastra hingga karya ilmiah. Itulah sebabnya, saya terus menggunakan potensi
yang saya miliki untuk mencapai goals
saya. Di samping itu juga, saya merasa dalam hal menulis, saya bisa menuangkan
apa yang menjadi aspirasi dan kritikan afeksi sebagai perwakilan masyarakat.
Tidak dapat dipastikan pada tahun ke-berapa goals terbesar saya dalam menulis. That’s what I love, so I do for my love.
Kecintaan dalam bidang menulis dan sastra tidak pernah berakhir. Kepenulisan
dan sastra yang mengembangkan diri saya hingga sampai di posisi ini. Komitmen
untuk terus belajar menulis saya pegang teguh hingga sekarang. Maka dari itu, saya
masih tetap aktif menulis untuk keperluan lomba dan bahkan arsip jurnal
pribadi. Tetapi, ada satu goals dalam
bidang kepenulisan yang selalu memacu diri saya adalah, selama menjadi
mahasiswa aktif S1, saya sudah membuat buku karya sendiri (Tahun 2020).
Pada gambar ‘Menara Eiffel’, bukan hanya sekadar
jalan-jalan. Rencananya saya ingin mengikuti study abroad pada tahun 2019. Sejak SMP, saya sangat menyukai kota
Paris, mulai dari arsitektur, lingkungan social, hingga bahasa. Sangat amat
merasa terhormat jika diijinkan oleh Tuhan Yesus untuk dapat merasakan
pendidikan di kota impian. Eropa memang sangat mengagumkan. Bukan hanya saya,
tetapi mungkin juga anda bermimpi untuk dapat menginjakkan kaki untuk sampai
kesana. Bukan hal yang mustahil untuk dapat ke kota Paris dan mengunjungi Menara
Eiffel di tahun 2019.
Di tahun 2021, ketika saya menyelesaikan program S1 dan
mendapat titel S.Ikom, saya ingin bekerja di sebuah perusahaan media sebagai
seorang PR atau jurnalis. Saya ingin mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan
sebelumnya ke dalam dunia kerja. Dua tahun mungkin waktu yang cukup untuk saya
mengabdi kepada sebuah perusahaan. Di tahun berikutnya, saya ingin
mengendalikan perusahaan saya sendiri dan dipercayai menjalankan company. Mindset saya dalam dunia karir adalah saya ingin memperkerjakan
orang, bukan hanya dipekerjakan oleh orang lain. Maka dari itu, saya berusaha
membuat sebuah bisnis yang bergerak di bidang outfit dengan konsep kearifaan lokal.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, gambaran sukses
seseorang pasti akan berbeda-beda. Menurut saya, sukses terbesar saya dalam
karir adalah prosperous on economic and
society. Mencari banyak pengalaman dan relasi adalah suatu yang terpenting
dalam hidup saya. Sejak SMA, saya sudah memulai untuk menjalin banyak relasi
dengan banyak orang, seperti Kepala Dinas dan juga founder bisnis yang cukup menginspirasi. Setidaknya saya ingin
memiliki dua cabang perusahaan di daerah Jakarta di tahun 2026 dan
mempekerjakan lebih dari 100 orang untuk membantu mengembangkan perusahaan
tersebut.
Untuk kehidupan sosial,
ketika saya sudah merasa prosperous on
economic sekiranya di tahun 2025, saya ingin memberikan sedikit penghasilan
saya untuk anak-anak jalanan dan mengedukasi mereka lewat pengajaran kilat
kepada mereka setiap hari Sabtu. Bukan berbentuk uang yang diberikan langsung,
tetapi memberikan material yang berguna untuk mereka yang mungkin mereka tidak
dapatkan layaknya anak-anak pada umumnya, seperti buku, pensil, mainan, sepatu,
baju, dan masih banyak lainnya. Selama mencapai impian, saya ingin terus
diingatkan oleh Tuhan. Saya ingin selalu dekat dengan-Nya dan terus memegang
komitmen untuk melakukan doa intim dengan Tuhan 2x sehari, karena semua
kesuksesan tanpa rencana-Nya adalah bukan apa-apa.
Impian setiap wanita pastinya memiliki sebuah keluarga
kecil sendiri yang harmonis dan sejahtera. Begitu juga dengan saya. Di tahun
2028, tepatnya di umur 27 tahun saya sudah memiliki pria yang bersanding dengan
saya di depan Pendeta dan mengucap janji sehidup semati. Pria itulah yang
kemudian membawa saya ke sebuah rumah yang hanya ditinggali berdua, saya dan
suami. Di tahun berikutnya, saya ingin dikaruniai seorang anak laki-laki yang
juga berwibawa dan tampan sama seperti ayahnya, tetapi tetap rendah hati dan
mandiri seperti ibunya. Di tahun-tahun berikutnya, saya ingin membesarkan anak-anak
saya sambil tetap berkarir dan membantu orang lain.
Benar apa kata Soekarno tentang bermimpilah
setinggi-tingginya, jika kamu jatuh sekalipun, anda akan jatuh di antara
bintang-bintang. Saya sudah mengalaminya. Kesuksesan memang tidak mudah, namun
ketika kita yakin kita mampu tidak akan ada jalan yang mustahil. Sekalipun kita
jatuh di lubang yang sama, pasti lubang yang menjatuhkan kita itulah yang akan
menyelamatkan kita keluar dari kegelapan. Melakukan sesuatu karena dasar
kesukaan, ini akan menjadi sangat mudah untuk cepat dicapai. Ini mimpi saya
tentang how I just to be me? Cause I know,
I can do as long as I believe.
This is us, and our goals :) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar